Rabu, 27 Juni 2012

Sejarah Luragung

Pada jaman dahulu kala tersebutlah nama Buyut Ranggakencana atau dengan kata lain Buyut Agung. Konon kabarnya Buyut Ranggakencana yang menguasai Pegunungan Subang .
Sehubungan menurut cerita Buyut Ranggakencana tersebut tidak mempunyai istri, maka untuk menemaninya beliau memanggil adiknya yang bernama Buyut Ranggakencanawati yang rupanya/wajahnya sangat cantik.
Buyut Ranggakencana mempunyai peliharaan diantaranya:
1. Kuda Sembrani
2. Kerbau dan sebagai pengembalanya adalah Aki Teka dan Nini Teki
3. Ayam
Setelah hadir adik kandungnya, lama kelamaan Buyut Ranggakencana menyimpan perasaan cinta pada adiknya sendiri. Akhirnya perasaan cinta itu dituturkan juga kepada adiknya, namun oleh adiknya ditolak karena dia menyadari bahwa yang mencintainya itu adalah kakak kandungnya sendiri.
Setelah selesai melaksanakan tapanya, Buyut Ranggakencana kembali menemui adiknya dengan maksud agar cintanya dapat diterima. Namun Buyut Ranggakecanawati tetap menolak cintanya, kemudian karena kesaktiannya , beliau merubah dirinya dari wajah cantik berubah menjadi jelek dan namanya juga diganti dengan nama "Buyut Betara Sulanggir Kuning" dan bertempat tinggal di tengah Alun-alun Luragung.
Karena Cintanya ditolak, maka Buyut Ranggakencana atau Buyut Agung menghilang (Ngahiang). Dengan kata lain menurut bahasa sunda; Ngelurkeun (Lur), Agungnya dari Buyut Agung, maka akhirnya terjadilah Luragung dengan menyandang motto "Luragung Ngadeg Tumenggung".